hamasiraq_banner )I( Ayo Peduli Dunia Islam )I(

Wednesday, September 15, 2010

Pemimpinku Mendzalimiku [KISAH NYATA]

Buus-sahabatmesir- hampir tiap malam di musim panas ini, kebiasaan saya susah tidur malam,
kadang begadang sampai subuh, nanti setelah subuh baru bisa istrahat. Malam ini pun [dah jam 01.46] belum tidur, akhirnya kumanfaatkan untuk menulis apa yang baru yang baru kualami dan kudengar.

Kali ini saya hanya pengen bercerita, tentang kedzaliman para pemimpim terhadap rakyatnya. Tentang jeritan kaum "marhaenis" atas sikap para penguasa yang hanya tau melayani dan menggemukkan keluarga mereka. Suara-suara aspal dan jalanan yang tidak pernah didengar dan memang sengaja tidak didengar oleh mereka yang hidup didalam istana kemegahan, kursi ratu Balkis.

Manusia Rabbani Pasca Lebaran

Malam-malam kita tak lagi seperti dulu, yang syahdu di bawah lantunan tilawah imam-imam tarawih. Penghujung malam kita pun tak seperti dulu lagi, yang larut dalam tahajud panjang, lalu merengguh keberkahan sahur, sembari zikir dan istighfar di sela-sela sisa waktunya.
Saat Shubuh tiba, masjid terlihat lebih padat dibandingkan waktu shubuh di luar Ramadan. Selepas sholat, sebagian makmum lebih memilih duduk berzikir menanti syuruq, mereka berlomba-lomba meraup pahala haji dan umrah, yang disempurnakan dengan mengerjakan sholat sunah dua rakaat.
Sholat kita pun tak seperti dulu, yang lebih semangat memburu lima waktu jama’ah di masjid. Mengejar untuk mengkhatamkan Al Quran berulang kali, berlama-lama di masjid untuk satu, dua atau bahkan tiga juz Al Quran setiap hari.
Sore kita, tak lagi disibukkan dengan zikir petang dan doa. Dulu kita larut dalam detik mustajab menjelang masuknya waktu Maghrib. Menikmati dua ganjaran kebahagiaan; bahagia karena berbuka, dan bahagia karena puasa kita menjadi wasilah bermuwajahah dengan Allah Swt. Tapi itu dulu, lantas bagaimana dengan hari ini, pasca Ramadan? Bukankah Rabb yang menjanjikan ganjaran berlipat selama Ramadan, Ia juga Tuhan yang sama ketika di luar Ramadan?
Ada kata-kata menarik yang menyadarkan kita akan hal ini, “"Kun rabbâniyyan, wa lâ takun ramadhâniyyan"  Jangan menjadi manusia Ramadan, yang kuat ibadahnya karena berada di bulan Ramadan saja, karena setelah bulan itu berlalu, ia tak akan mengalami perubahan hidup untuk menjadi lebih bertakwa. Namun jadilah manusia alumni Ramadan yang memiliki nilai kepribadian diri, penghambaan kepada Allah yang tak kenal henti, menjadi manusia bertakwa tanpa batas, sesuai target yang diharapkan dari penggemblengan selama sebulan. Dengan syaratnya, ia harus menjadi hamba Allah yang bobot ibadahnya terus meningkat, sekali pun ia telah berada di luar bulan Ramadan.

Politik Iran dan Pengaruh Syiah


"Aku berpikir karena aku ada" demikian ucapan Dekar yang terkenal, jika prinsip ini kita tarik ke dalam dunia politik, atau kebijakan politik, maka ia berkaitan dan berbicara tentang kepentingan suatu negara, kemaslahatan nasional suatu negara. Aktifitas apapun yang diambil, atau kebijakan apapun yang ditempuh suatu negara, baik ekonomi, sosial, maupun politik dalam kancah internasional, semua itu hanya untuk memperjuangkan kepentingan politik negara itu, untuk menjaga dan memenuhi kebutuhan dalam negeri. Karena negara pada asasnya hanya sebuah alat untuk mencapai kemakmuran, dan keamanan sebuah bangsa, maka sebuah negara akan senantiasa bekerja, dan berpijak untuk mencapai kemakmuran bangsanya.

Dan terma kepentingan politik adalah terma yang nisbi, tiap negara memiliki kepentingan tersendiri, kalau kita mengambil perumpamaan Jalaluddin Rumi, ibaratnya, beberapa orang yang menyentuh seekor gajah di pekat malam, setiap orang akan berasumsi dan memberikan persepsi dan defenisi tentang gajah sesuai dengan apa yang ia sentuh. 

Begitupun dengan setiap negara akan berjuang untuk mencapai kemaslahatannya dan kepentingannya, maka ketika kita mendapatkan beberapa negara yang berbeda kebijakan, kemudian membuat blok, atau bahkan sampai terlibat dalam perang militer, yakin bahwa hal itu hanya untuk memperjuangkan dan mengamankan kepentingan nasionalnya. Sebuah contoh misalnya, kebijakan politik Amerika Serikat "meledakkan" gedung WTC, secara kasat mata Amerika rugi secara politik dan ekonomi, namun kerugian ini tidak berarti apa-apa, jika kemudian kita bandingkan dengan hasil yang telah dicapai Amerika Serikat. Karena peledakan gedung kembar WTC tersebut, kini amerika telah menguasai dua negara Islam yang kaya minyak, Afganistan dan Irak. Dan ini hanyalah pintu gerbang untuk menguasai Timur Tengah atau yang kita kenal dengan proyek Timur Tengah raya "As-Syarq Al-Ausyat Al-Akbar".

Israel Nyatakan Perang dengan Hasan Shehata

Sahabatmesir-Dalam pernyataannya, warga Israel mengumumkan perang terhadap pelatih kesebelasan Mesir, Hasan Shehata. Hal ini mereka sampaikan setelah kecewa atas penolakan Shehata menjadi pelatih Timnas Israel. Sebelumnya, dukungan untuk menjadikan Shehata sebagai pelatih Timnas Israel terus mengalir di situs jejaring sosial Facebook, namun dukungan itu mentah-mentah ditolak Shehata.

Menyikapi tawaran itu di hadapan para wartawan pada Selasa pagi (9/2), Shehata mengatakan, "Bagi saya, mati kelaparan itu jauh lebih baik dan terhormat, ketimbang harus menjadi pelatih kesebelasan Israel". Menurutnya, bagaimana Israel bisa berfikir ia akan menerima pinangan mereka melatih timnasnya; sebuah kesebelasan penjajah yang gemar membunuh anak-anak, wanita, dan lansia. "Mereka dengan pede-nya meyakinkan saya akan mengangkat nama tim penjajah itu, benar-benar suatu hal yang tak masuk akal", jelas Shehata. Dirinya kemudian menambahk
an, "Seumur hidup, saya kerap mendengar Israel menghina bangsa Arab, mereka itu perusak ketenangan, menghancurkan kampung dan kota-kota", kesalnya. Ia pun mengaku baru pertama ini dalam hidupnya mendengar Israel tertarik dengan dunia sepak bola.

Media Israel kemudian berlomba-lomba memberitakan penolakan Shehata itu. Mereka memanfaatkannya untuk meluapkan emosi, memaki, dan berkata kasar kepada Shehata. Sedangkan di Mesir, ia tetap menjadi pahlawan, ia dipuji akan kejeniusannya dalam melatih dan kesuksesannya dalam mempertahankan piala Afrika untuk Mesir hingga 3 kali berturur-turut.


Dalam beberapa menit, berita yang tersebar di situs Ma'ariv Ibarani telah dipenuhi sebanyak 250 komentar, dan semuanya mengarah kepada kebencian terhadap Israel, mereka juga menggunjing kesuksesan yang dicapai kesebelasan Mesir dalam Piala Afrika. Sebagian mereka bahkan menyebut Shehata sebagai anti-semit, sementara sebagian yang lain menyerukan perlunya FIFA menjatuhi hukum terhadap Shehata.


Hal yang sama juga terlihat dalam situs surat kabar Yedioth Ahronoth Ibrani, mereka menjadikan alasan penolak Shehata sebagai alasan untuk menyerang politik Mesir dengan segala kebijakannya, hal ini juga menjadi kelanjutan perseteruan politik Mesir-Israel.

Kepicikan Israel

Sebagian mereka yang berkomentar menuliskan, sebelum Shehata mengklaim Israel melakukan pembantaian terhadap anak-anak dan para lansia, Shehata lebih baik berkaca lebih dulu dengan apa yang dilakukan negerinya. Bagaimana tentara Mesir membunuh orang Afrika yang ingin mengungsi masuk ke Israel, dan bagaimana pemerintah Mesir telah memenjarakan orang-orang Palestina di Jalur Gaza, yaitu dengan pembangunan "tembok baja" di perbatasan

__________________________
sumber www.sinaimesir.com